Makanan satu ini sangat menjadi ikonik lebaran di Jawa yaitu lepet ketan. Konon menurut sejarah lepet ketan sudah ada sejak zaman Sunan Kalijaga. Lepet biasanya disajikan ketika Hari Raya Idul Fitri, namun ada juga masyarakat yang memiliki tradisi syawalan. Lepet disajikan saat hari ke-7 setelah puasa syawal sebanyak 6 hari.
Sekilas leper mirip dengan ketupat, lontong maupun lemper. Bedanya, lepet memiliki cita rasa yang khas gurih karena terdapat campuran kacang dan santan didalamnya.
| Baca Juga: Resep Basreng untuk Jualan, Renyah & Super Pedas!
Cara membuat lepet ketan memiliki arti masing-masing setiap prosesnya lho. Dari bahan kue sederhana seperti beras ketan, garam, dan santan ternyata memiliki makna yang penting.
Bahan beras ketan menggambarkan ikatan pertemanan yang kuat, santan menggambarkan perasaan halus, santun lalu garam menggambarkan keseimbangan dalam bermasyarakat dan daun kelapa muda memiliki arti jatining nur yang bermakna sucinya hati manusia setelah lebaran. Kemudian ada juga tali bambu untuk mengikat lepet yang menggambarkan ikatan kuat dalam kelompok bermasyarakat.
Cara Membuat Lepet Ketan Tradisional Praktis Anti Gagal!
- Serves: 10-15 Porsi
- Cook time: -+ 1 Jam
Bahan-Bahan
- 500 Gr Beras ketan (rendam sekitar 30 menit)
- 500 Gr Kelapa Parut
- 1 Sdm Garam
- Janur / daun kelapa muda
- Secukupnya Tali bambu / rafia
Instruksi
- Tiriskan beras ketan yang sudah direndam selama 30 menit.
- Masukan beras ketan kedalam mangkuk kelapa parut, lalu tuangkan garam. Aduk hingga tercampur merata.
- Siapkan janur lalu lipat secara berlawan arah tekuk berbentuk seperti mangkuk, masukan beras ketan kedalam janur secukupnya.
- Kemudian ikat dengan tali yang kencang supaya tidak bocor.
- Siapkan panci dan rebus air hingga mendidih.
- Kukus beras ketan selama 5 menit, lalu matikan kompor dan diamkan selama 30 menit. Tutupan panci jangan dibuka.
- Setelah 30 menit didiamkan, nyalakan kompor kembali dan rebus selama 7 menit.
- Siap disajikan.
Catatan
Resep oleh Brillian Channel.