Apakah Aman Konsumsi Makanan Dari Luar Selama Pandemi COVID-19?

19 Mei 2020Syilvia Tjhia

Sejak WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) secara resmi menyatakan COVID-19 sebagai pandemi. Lebih dari 1 juta kasus telah dikonfirmasi dan setidaknya ada 70.000 kematiian di seluruh dunia. Di Indonesia telah lebih dari 3.000 kasus, dan saat Admin menulis artikel ini telah lebih dari 300 kasus kematian. Sebelum kurva peningkatan kasus makin meningkat, kita harus mengubah cara hidup kita agar terus tetap bertahan ditengah pandemi ini. Kita sudah melihat beberapa kota dan negara telah menerapkan wajib karantina, dalam upaya menekan peningkatan kurva. Akibatnya banyak tempat makan atau restoran membuat keputusan sulit yaitu pelanggan tidak diperbolehkan makan ditempat.

Pasti diantara kita pernah kepikiran aman tidak untuk memesan makanan ditengah pencegah penularan virus ini?. Seperti yang telah kita ketahui bahwa virus corona ini menyebar melalui percikan air liur atau droplet dengan bersin dan batuk. Sampai saat ini belum ada bukti menunjukan bahwa virus dapat ditularkan melalui makanan menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Yang menjadi kekhawatiran saat ini adalah penilitian yang diterbitkan oleh New England Journal of Medicial menemukan bahwa virus bisa bertahan pada plastik maupun stainless steel selama 3 hari dan untuk kertas karton, kardus, plastik bertahan hingga 24 jam.

Seperti dilaporkan oleh Harvard Medical School bahwa virus COVID-19”virus juga terdeteksi pada kotoran atau tinja orang yang terinfeksi, jadi sekarang kami tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa infeksi bisa menular melalui makanan. Karena, karyawan yang tidak mencui tangan dengan benar setelah mengunakan toilet juga bisa menyebarkan virus. Jadi sekarang ini kami tidak mengesampingkan kemungkinan infeksi menular melalui makanan, karena orang tidak menjaga kebersihan” jelas Harvard.

Namun penjelasan dari Harvard Medical School masih dibawah penelitian ya. Tidak perlu panik dahulu, menurut William Sunito – CEO Tokowahab.com yang telah berpengalaman dibidang jasa makanan menyebutkan bahwa, makanan yang disiapkan dan dimasak dengan benar seharusnya tidak perlu khawatir. Para pekerja industri makanan pasti memiliki kesadaran tinggi terhadap keamanan pangan serta sebagian besar restoran telah memiliki kebijakan kesehatan pada karyawan mereka. Peneliti di North Carolina State University juga sependapat bahwa makanan serta kemasan hanya membawa sedikit resiko penularan virus COVID-19 ini.

Namun, dari sudut pandang pelanggan bahwa yang namanya resiko maupun sedikit juga akan menjadi resiko tinggi. Nah, ada beberapa langkah yang harus kamu lakukan untuk mengurangi resiko penularan antara lain:

  • Cuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir atau cuci tangan menggunakan pembersih yang berbasis alkohol dengan konsentrasi minimal 70% setelah mengambil bungkusan atau kemasan pada makanan kamu.
  • Pastikan kamu membeli makanan dari tempat makan yang terpercaya
  • Hindari makanan yang masih mentah dan makanan dingin

Pebisnis makanan online juga harus menerapkan tindakan pencegahan ekstra untuk karyawan khususunya bagian packing dan driver. Dengan menggunakan masker, sarung tangan dan pembersih tangan. Sambil menyediakan opsi pengiriman tanpa kontak fisik untuk memberhentikan rantai penularan virus ini.

Jangan sampai kita terbawa ketakutan, para pebisnis kecil hingga menengah akan mengalami kebangkrutan tanpa dukungan dari kita. Mari kita sama-sama menghadapi kemunduran ekonomi dalam krisis ini dengan mengdukung bisnis lokal. Jadi jangan khawatir dan tetap semangat mempertahankan restoran kesayangan kamu. Nikmati makanan serta buatlah perut kita kenyang tanpa rasa takut.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Resep Sebelumnya Resep Selanjutnya