Mitos dan Fakta Tentang Roti
Roti merupakan salah satu makanan yang sangat mudah didapatkan dan gampang untuk dikonsumsi, tidak heran roti menjadi salah satu alternatif ketika sarapan maupun sedang lapar. Sekarang ini banyak sekali mitos-mitos tentang seputar makanan yang kita konsumsi sehari-hari, makanan yang paling banyak mitosnya antara lain susu, telur, roti dan makanan lainnya. Sehingga membuat kita lebih was-was ketika ingin membeli makanan.
Nah, kehadiran roti juga memunculkan sejumlah fakta dan mitos dalam masyarakat. Ada yang menyebutkan bahwa roti dapat menyebabkan gemuk, roti tidak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari. Fakta atau mitos ya? Simak yuk selengkapnya dibawah ini.
Roti Dapat Menyebabkan Gemuk
Faktanya, konsumsi roti tidak akan membuat berat badan kamu bertambah. Dengan syarat tidak makan roti secara berlebihan ya, misalnya menambahkan topping yang berlebihan dan lain sebagainya. Roti gandum dan roti putih memiliki jumlah kalori yang sama pada setiap lembar roti. Sehingga mitos tentang roti putih bisa menyebabkan gemuk dibandingkan roti gandum juga mitos ya teman Wahab. Roti gandum lebih kaya akan serat, hal itulah yang membuat kamu merasa lebih cepat kenyang dibandingkan mengkonsumsi roti putih.
Konsumsi Roti Lebih Cepat Lapar
Faktanya, bahan dalam pembuatan roti sendiri adalah menggunakan karbohidrat sederhana. Sehingga ketika masuk kedalam tubuh lebih cepat diolah dan mengubah glukosa menjadi energi. Pakar gizi menyarankan lebih memilih roti gandum karena kandungan karbohidrat lebih komplek dibandingkan roti putih. Tetapi ada kabar bahwa roti gandum lebih sehat dibandingkan roti putih, kandungan karbohidrat yang lebih komplek pada roti gandum lah yang membuat roti gandum kebih sehat.
Pinggiran Roti Lebih Sehat
Pinggiran roti yang memiliki rasa hambar serta tekstur yng keras membuat kamu sering membuang atau tidak dikonsumsi. Nah, agar pinggiran roti dikonsumsi atau tidak dibuang ada mitos mengatakan pinggiran roti lebih sehat. Faktanya, tidak sepenuhnya benar karena pinggiran pada roti sama sehatnya dengan bagian roti lainnya. Yang membedakan adalah kandungan pada pinggiran roti terdapat senyawa pronyl-lysine dibagian kerak roti.